Selasa, 20 April 2010

Implementasi Sistem Informasi (tugas ke-3)

Pemeliharaan Sistem Informasi

Langkah-langkah pemeliharaan sistem terdiri atas:
1. Penggunaan Sistem
Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.
2. Audit Sistem
Yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.
3. Penjagaan Sistem
Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.
4. Perbaikan Sistem
Yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.
5. Peningkatan Sistem
Yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.
pemeliharaan-sistem-informasi.html


Konsep Dasar Sistem
Sistem : kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Contoh :
- Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware
- Sistem Akuntansi, dll
Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat
dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol Raporot ; Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan
satu sama lain
Menurut L. Ackof ; Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Syarat-Syarat Sistem :
A. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
B. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
C. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
D. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada
elemen sistem.
E. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
KARAKTERISTIK SISTEM :
• Komponen (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
• Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari
subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

• Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar
yang menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan
lingkungan luar yang merugikan harus dimusnahkan dikendalikan agar tidak mengganggu
operasi sistem.
• Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem
yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain output dari suatu subsistem akan
menjadi input dari subsistem yang lainnya.
• Masukan sistem (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.
• Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Meliputi : Keluaran yang
berguna, contohnya Informasi yang dikeluarkan oleh komputer. Dan Keluaran yang tidak
berguna yang dikenal sebagai sisa pembuangan, contohnya panas yang dikeluarkan oleh
komputer
• Pengolah Sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan. Contoh CPU pada Komputer, Bagian Produksi yang mengubah bahan baku
menjadi barang jadi, Bagian akuntansi yang mengolah data transaksi menjadi laporan
keuangan.
• Tujuan Sistem (Goal)
Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input
yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan. Dengan kata lain suatu sistem akan dikatakan
berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya. Sistem yang tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

KLASIFIKASI SISTEM :
•Sistem Abstrak (Abstract System) ; sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang
tidak tampak secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang
menggambarkan hubungan Tuhan dengan Manusia)
•Sistem Fisik (Physical System) ; merupakan sistem yang ada secara fisik sehingga setiap
makhluk dapat melihatnya (Sistem Komputer, Sistem Akuntansi, Sistem Produksi dll.)
•Sistem Alamiah (Natural System) ; sistem yang terjadi melalui proses alam dalam artian
tidak dibuat oleh manusia. (Sistem Tata Surya, Sistem Galaxi, Sistem Reproduksi dll.)
•Sistem Buatan Manusia (Human Made System) ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human
machine system (contoh Sistem Informasi)
•Sistem Tertentu (Deterministic System) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; Sistem Komputer)
•Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. (Contoh : Sistem Manusia)
•Sistem Tertutup (Close System) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur
tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
•Sistem Terbuka (Open System) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ;
yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh
satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat
modern.
Sistem Terotomasi Mempunyai Sejumlah Komponen yaitu ;
•Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
•Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi,
program aplikasi).
•Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi
keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
•Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
•Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem Terotomasi Terbagi Dalam Sejumlah Katagori :
•On-line Systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada
area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil
komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah
dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan
udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
•Real-time Systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman
data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima
dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on- line adalah satuan waktu
yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan online
masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya,
on- line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi
langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
•Decision Support System + Strategic Planning System. Sistem yang memproses
transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan,
mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian,
sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket
statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data
tetapi juga fungsi- fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi
dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
•Knowledge-based System. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan
dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem Berdasarkan Prinsip Dasar Secara Umum Terbagi Dalam :
•Sistem Terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang
berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
•Sistem Besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi
melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi
menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
•Sistem Sebagai Bagian Dari Sistem Lain ; sistem selalu merupakan bagian dari
sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
•Sistem Berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir
semua sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1. Pemakai ; Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan
eksekutif.
2. Manajemen ; Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai
yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen
sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum
yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan
keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ; “ sistem tersebut harus
mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam
bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ; Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami
organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan
perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya
berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan
sejenis.
4. Penganalisa sistem ; Fungsi- fungsinya antara lain sebagai :
•Arkeolog ; yaitu yang menelusuri baga imana sebenarnya sistem lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem
lama.
•Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
•Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara
lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya
yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
•Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa
sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum
yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan
menjadi porsi penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa
kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian
ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh
programmer.
6. Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah
diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer
misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan
dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar
dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Hal Mendasar Dalam Pengembangan Sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang
memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini
dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
•Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih
cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang
berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri,
bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50
% sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis
pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
•Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan
50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah
sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya
sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang
bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan
cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program,
menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
•Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan
kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian
sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai
80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan
untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
METODE SISTEM.
A. BLACKBOX APPROACH.
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak
diketahui atau tidak terdefinisi.
Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam (yang menangani) sedangkan
pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada
subsistem tingkat terendah.
Contoh : - bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
B. ANALITYC SISTEM.
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan
dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa langkah
diberikan seperti di bawah ini :
a. menentukan identitas dari sistem.
•sistem apa yang diterapkan.
•batasannya.
•apa yang dilaksanakan sistem tersebut.
b. menentukan tujuan dari sistem.
•output yang dihasilkan dari isi sistem.
•fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi
lingkungan.
c. bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masingmasing
bagian tersebut.
•tujuan masing- masing bagian sistem harus jelas.
•cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem
lain.
d. bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan
menjadi satu kesatuan.
Konsep Dasar Informasi:
Informasi : data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan
dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat
relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi
bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi
biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan
pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak
terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi
penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating
information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
•Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
•Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat.
•Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
Definisi Sistem Informasi:
“Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya”.
“Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi”.
“Sekumpulan prosedur manual atau terkomputerisasi yang mengumpulkan/mengambil,
mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi dalam mendukung pengambilan dan
kendali keputusan”
“Sekelompok orang, prosedur, input, output dan pengolahannya secara bersama-sama
menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya”
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan- laporan yang diperlukan.
Ada 4 operasi dasar dari sistem informasi yaitu mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan
menyebarkan informasi. Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar
dan memungkinkan didistribusikan ke dalam atau ke luar organisasi.
Contoh sebuah sistem informasi penjualan
Pengumpulan Data Transaksi dan faktur penjualan, transaksi pemesanan
Pengolahan Hitung total penjualan faktur, hitung rekapitulasi penjualan perhari /
perminggu / perbulan / pertahun. Rugi/laba penjualan
Penyimpanan Data penjualan, konsumen, supplier
Distribusi Pelanggan, manajer penjualan dan pimpinan
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual,
model manajemen dan basis data.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
•Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan
pemrosesan informasi
•Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin
sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan
manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan
suatu prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data terintegrasi
•Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data
base manajemen system.
3. Mendukung Operasi
•Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi
organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen Information System
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk
mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
•Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk
interaksi, Media komunikasi data
•Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),
perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi
(aplikasi akuntansi dll).
•Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
•Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
•Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical Personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan
inquiry = operator);
- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan
perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan
keputusan level menengah ke bawah.
- Staff specialist : digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus,
laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang. Aplikasi = program
+ prosedur pengoperasian.
Sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi formal dan informal.
Sistem Informasi Formal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan kebijaksanaan
tertulis dalam dokumen. contoh Undang-undang pajak penjualan.
Sistem Informasi Informal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan
kebijaksanaan tidak tertulis dalam dokumen, contoh pemberian diskon penjualan secara tidak
terduga.
HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem informasi adalah
personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi
dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari
kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu
bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.
Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi
Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan struk tur manajemen organisasi
personil. Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan Operasi.
Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada Managerial Efficiency vs User Service.
Pendekatan Sistem Informasi
Sistem Informasi dipelajari di berbagai disiplin ilmu, seperti :
1. Ilmu Komputer ; yang berkaitan dengan teori-teori perhitungan, metode komputasi
dan metode penyimpanan dan akses data yang efisien.
2. Ilmu Manajemen ; yang memberikan penekanan pada model-model normatif dari
pembuatan/pengambilan keputusan dan praktek manajemen.
3. Riset Operasional ; yang berfokus pada teknik-teknik matematis untuk
mengoptimalkan parameter-parameter organisasi yang terpilih, seperti biaya
transportasi, kendali persediaan dan biaya transaksi.
4. SIM ; yang memusatkan pada sistem informasi yang berkaitan dengan komputer dan
merupakan gabungan/kombinasi dari ilmu komputer, ilmu manajemen dan riset
operasional untuk membentuk sistem dan aplikasi.
5. Sosiologi ; yang berpusat pada pengaruh-pengaruh sosial group dan organisasi dan
kegunaan sistem.
6. Ilmu Politik ; yang berkaitan dengan pengaruh-pengaruh politik dan kegunaan
informasi. (mencoba untuk mengubah distribusi keuntungan dalam masyarakat)
7. Psikologi ; yang menekankan pada respon-respon individual terhadap realitas sistem
dan model- model cognitive dari alasan manusia pekerjaan-pekerjaan, tugas seperti
aplikasi mikrokomputer, database, client personal

sumber : parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../SI_01_Konsep_Dasar_SI.pdf